Thursday, September 1, 2011
RINDU SEORANG AYAH
Ayah
Nukilan hatimu terlukis di wajah
Engkau tidak seperti dahulu
Bijak sembunyikan hati yang luka dan rindu
Lukamu mengalirkan darah kasih dan sayang
Sukamu mengundang sakit dalam senyuman
Tuamu menjunjung berjuta kepedihan
Ayah
Lopak dan genang di tirai matamu
Selepas gerimis menyimbah kalbumu
Bagai ribut yang menghentam hatiku
Umpama beliung merobek jiwaku
Ayah
Aku tahu, masamu kian suntuk
Begitu jua masa-masa yang ada padaku
Itulah janji Tuhan pada makhluk
Janji yang pasti tiba tanpa kira waktu
Ayah
Usahlah berduka lagi
Lukamu yang lama tak termampu aku rawati
Hingga gempita berkumandang di langit nanti
Tiada dayaku membalas budi
Ayah
Kutitip warkah ini dengan linangan dari mataku
Jantungku bagai dipulas
Perasaanku bagai diramas
Dosa-dosaku bak belati menikam diri
Ayah
Bimbinganmu tak mungkin ku lupa
Selagi hayat dan jiwa ini tidak gila
Aku junjung cinta dan budimu
Aku kendong kasih sayangmu
Aku dayung perahu doamu
Aku dakap bekal ilmumu
Aku cium berkat lelahmu
Aku minum air tanganmu
AMPUNKANLAH AKU
MAAFKANLAH ANAKMU INI
HALALKANLAH TITIK PELUH DAN AIR MATAMU
Jika ditakdirkan Ayah pergi dulu
Aku doakan Ayah bersedia
Aku doakan Ayah bahagia
Aku doakan Ayah menantiku di pintu syurga
Jika aku yang pergi dulu
Ayah doakanlah aku
Ayah talkinkanlah aku
Ayah taburkanlah pasir dipusaraku
Kerana rindu ini pasti ada
Baik di sini atau di sana
Rindu yang paling ulung dalam sejarah seorang manusia
Adalah rindu seorang ayah pada anaknya.
ABAMJIWA AL-HADI
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
aku suka sajak nie...
ReplyDeletenk share k.....